About Me
- wildan azka
Cari Blog Ini
-
Soal ! 1. Tuliskan 3 jenis jaringan komputer yg di dasarkan pada cara kerja dan letak geografisnya kemudian jelaskan perbedaa...
-
Soal ! 1. Jelaskan latar belakang diharuskan adanya standar konunikasi ! 2. Tuliskan standar-standar komunikasi yang an...
-
Soal ! 1. Jelaskan prinsip kerja komunikasi yang anda pahami ! 2. Menurut pemahaman anda apa yang dimaksud dengan komi...
TUGAS OSI LAYER
September 04, 2018 |
By
wildan azka |
Edit Entri
Soal !
1.
Jelaskan latar belakang diharuskan adanya
standar konunikasi !
2.
Tuliskan standar-standar komunikasi yang anda
ketahui dan jelaskan !
3.
Jelaskan perbedaan model OSI dan TCP !
4.
Tuliskan cara kerja OSI layer !
5.
Berikan penjelasan secara singkat ke-7 layer OSI
serta fungsi setiap layer !
6.
Tuliskan keuntungan dan kerugian penggunaan
model OSI !
7.
Jelaskan bagaimana kedudukan protocol-protocol
pada TCP !
Jawab !
1.
Latar Belakang
*Jaringan telekomunikasi dirancang untuk
melayani beragam pengguna yang menggunakan berbagai macam perangkat yang
berasal dari vendor yang berbeda
*Untuk merencanakan dan membangun suatu
jaringan secara efektif, diperlukan suatu standard yang menjamin
interoperability, compatibility, dan kinerja yang dipersyaratkan secara
ekonomis.
2. 1.International Standards
Organization (ISO) open system interconnetion yang merupakan
himpunan protokol yang memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang
berasal dari underlying archeticture yang berbeda pula.
2. International
Telecommunications Union (ITU) Merupakan tempat berkumpulnya para
regulator telekomunikasi dan operator telekomunikasi (termasuk Telkom,
Telkomsel & Indosat) yang secara tradisional akan memilih jalur
formal, resmi dan sangat top down.
3.Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE) Merupakan organisasi nirlaba internasional, yang
merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi.
4.Electronic Industries
Association (EIA) Merupakan organisasi perusahaan elektronik nasional
Amerika Serikat dan anggota asosiasi dagang ANSI. Komite TR30 bertanggung jawab
untuk pengembangan dan perawatan standar industri untuk antarmuka antara
peralatan pemrosesan data dan komunikasi data.
3.
OSI
|
TCP/IP
|
|
1.
|
OSI layer memiliki 7 buah layer
|
TCP/IP hanya memilki 4 buah layer
|
2.
|
3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application,
presentation, dan session
|
direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/
IP,
yaitu layer application
|
3.
|
Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan
sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap
sama.
|
Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan
fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain,
Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari
OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
|
4.
|
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”
|
OSI Layer adalah “Protocol Independen”
|
4. cara kerja yang dimaksud Proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan melalui OSI layer
Pertama data
dibuat oleh host A. Kemudian data tersebut turun dari application layer sampai
ke physical layer (terjadi enkapsulasi sempurna)
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam
bentuk bit
3. Data masuk ke hub (dalam bentuk bit dan tidak
mengalami proses apa apa karena hub bekerja pada physical layer)
4. Data keluar dari hub, masuk ke switch
5. Setelah data keluar dari switch, masuk ke
router
6. pada akhirnya data sampai pada host B. data
dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai 7. dalam proses ini data yang
dibungkus oleh header header layer osi mulai dilepas satu persatu
5. Fungsi 7 OSI Layer
Lapisan ke-7 Application
Layer
Application layer memiliki fungsi sebagai antarmuka aplikasi
dengan fungsionalitas jaringan, jadi fungsinya lebih kepada mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan serta membuat message problemnya. Protokol
yang berada pada lapisan ini yakni HTTP, FTP, SMTP serta NFS.
Lapisan ke-6 Presentation
Layer
Presentation layer berguna untuk mentranslasi data yang akan
ditransmisikan aplikasi ke dalam format yang sesuai dengan transmisi data
jaringan. Protokol yang ada pada lapisan ini yakni software redirektor,
workstation, network shell, serta remote desktop protocol.
Lapisan ke-5 Session Layer
Session Layer memiliki fungsi mendefinisikan sebuah koneksi
terbuat, dijaga atau dihapuskan. Pada layer ini terjadi resolusi nama.
Lapisan ke-4 Transport Layer
Transport layer memiliki fungsi memecah data menjadi sebuah
paket data dan memberikan penomoran secara urut sehingga dapat dengan mudah
tersusun di tempat tujuan pada waktu diterima. Pada lapisan layer ini terjadi
notifikasi bahwa paket telah sukses diterima, dan jika ada paket data yang
hilang ditengah jalan, maka secara otomatis akan ditransmisikan ulang.
Lapisan ke-3 Network Layer
Network layer memiliki fungsi untuk mendefinisikan alamat IP, lalu membuat header tiap paket
data, dan melakukan routing dengan internetworking menggunakan router dan
switch layer 3.
Lapisan ke-2 Data-link Layer
Data-link layer memiliki fungsi mengelompokkan bit-bit data
menjadi sebuat frame. Di dalam lapisan ini juga terjadi aktifitas mengkoreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan hardware, dan menentukan jalannya
perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2
berjalan.
Lapisan ke-1 Physical Layer
Physical layer ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi
jaringan dan pengabelan. Hal lain yang terjadi pada layer 1 yakni
mendefinisikan network interface card (NIC)
agar bisa berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Dari ulasan informasi tentang pengertian OSI layer dan fungsi OSI layer
di atas, anda bisa menambah wawasan mengenai seberapa pentingnya
pengidentifikasian antar vendor yang berbeda supaya bisa terkoneksi antar
vendor satu dengan yang lainnya.
6.
Menggunakan model
OSI dalam diskusi konseps jaringan mempunyai beberapa keuntungan:
1. Memberikan bahasa dan referensi yang sama
antar sesame professional jaringan
2. Membagi tugas-2 jaringan ke dalam layer-2
logis demi kemudahan dalam pemahaman
3. Memberikan keleluasaan fitur-2 khusus pada
level-2 yang berbeda
4. Memudahkan dalam troubleshooting
5. Mendorong standard interoperability antar
jaringan dan piranti
6. Memberikan modularity dalam fitur-2 jaringan
(developer dapat mengubah fitur-2 tanpa mengubah dengan cara pendekatan
keseluruhan), jadi bisa main comot antar modul gitu loh.
Akan tetapi anda perlu mengetahui beberapa
batasan:
1. Layer-2 OSI adalah teoritis dan tidak
melakukan fungsi-2 yang sesungguhnya
2. Dalam implementasi industry jarang sekali
mempunyai hubungan layer ke-layer
3. Protocol-2 yang berbeda dalam stack melakukan
fungsi-2 yang berbeda yang membantu menerima dan mengirim data pesan secara
keseluruhan
4. Implementasi suatu protocol tertentu bisa
tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer)
7.
Kedudukan-kedudukan
protocol-protocol
Layer
Application
Layer Application terletak di atas pada model TCP/IP konsep empat layer dan
merupakan tempat program software memperoleh akses ke jaringan. Layer ini
kira-kira sesuai dengan layer Session, layer Presentation, dan layer
Application pada model OSI. Beberapa layanan dan utiliti TCP/IP beroperasi pada
Layer Application. Layanan dan utiliti tersebut meliputi:
·
HyperText
Transfer Protocol (HTTP). HTTP adalah protocol yang dipakai untuk mayoritas
komunikasi World Wide Web. Windows 2003 menghadirkan Internet Explorer sebagai
client HTTP dan Internet Information Services (IIS) sebagai server HTTP.
·
File Transfer
Protocol (FTP). FTP adalah suatu layanan Internet yang mentransfer file-file
dari satu komputer ke komputer lain. Internet Explorer dan FTP utiliti yang
termasuk command-line bertindak sebagai client FTP. IIS menyediakan server FTP.
·
Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP). SMTP merupakan suatu protocol yang dipakai server
mail untuk mentransfer e-mail. IIS dapat mengirimkan pesan-pesan dengan memakai
protocol SMTP.
·
Telnet. Telnet
adalah suatu protocol yang menyamai terminal yang dapat dipakai untuk me-logon
ke host jaringan yang jauh. Telnet menawarkan para pemakai suatu kapabilitas
dalam mengoperasikan program-program secara jauh dan memudahkan administrasi
yang jauh. Telnet secara praktis memang disediakan untuk semua sistem operasi
dan mengurangi integrasi dalam lingkungan jaringan yang heterogen. Windows 2003
memberikan baik server maupun client Telnet.
·
Domain Name
System (DNS). DNS merupakan seperangkat protocol dan layanan pada suatu
jaringan TCP/IP yang membolehkan para pemakai jaringan untuk mempergunakan
nama-nama hierarki yang sudah dikenal ketika meletakkan host ketimbang harus
mengingat dan memakai alamat IP-nya. DNS sangat banyak dipakai di Internet dan
pada kebanyakan perusahaan pribadi dewasa ini. Saat Anda memakai Web browser,
aplikasi Telnet, utiliti FTP, atau utiliti TCP/IP mirip lainnya di Internet,
maka Anda mungkin sedang memakai sebuah server DNS. Windows 2003 menyediakan
juga server DNS.
·
Simple Network
Management Protocol (SNMP). SNMP memungkinkan Anda untuk mengelola node
jaringan seperti server, workstation, router, bridge, dan hub dari host
sentral. SNMP dapat dipakai untuk mengonfigurasi device yang jauh, memantau
unjuk kerja jaringan, mendeteksi kesalahan jaringan atau akses yang tidak
cocok, dan mengaudit pemakaian jaringan.
2. Network Application API
TCP/IP Microsoft menyediakan dua
interface bagi aplikasi-aplikasi jaringan untuk memakai layanan-layanan stack
protocol TCP/IP:
·
WinSock.
Implementasi Windows 2003 sangat banyak memakai Socket API (application
programming interface). Socket API adalah mekanisme standar untuk
mengakses layanan-layanan datagram dan session pada TCP/IP.
·
NetBIOS.
Suatu API standar yang dipakai sebagai suatu mekanisme inter-process
communication (IPC) di lingkungan Windows. Meskipun NetBIOS dapat dipakai untuk
menyediakan koneksi standar ke protocol-protocol yang mendukung layanan-layanan
penyampaian pesan dan penamaan NetBIOS, misalnya TCP/IP dan NetBEUI, namun
NetBIOS disertakan di dalam Windows 2003 terutama sekali untuk mendukung
aplikasi-aplikasi peninggalan.
3. Layer Transport
Protocol-protocol transport
menghadirkan sesi komunikasi di antara komputer-komputer dan menentukan tipe
layanan transport entah berorientasi koneksi (TCP) ataupun berorientasi
datagram yang tanpa koneksi (UDP). TCP menyajikan komunikasi berorientasi
koneksi yang dapat diandalkan untuk aplikasi-aplikasi yang secara khusus mentransfer
sejumlah besar data pada suatu waktu. TCP juga dipakai untuk aplikasi-aplikasi
yang memerlukan pengakuan bagi data yang diterima. Namun demikian, UDP
menyediakan komunikasi tanpa koneksi dan tidak menjamin mampu mengirimkan
paket.
Aplikasi-aplikasi yang memakai UDP
secara khusus mentransfer sejumlah kecil data pada suatu waktu. Pengiriman data
yang dapat diandalkan merupakan tanggung jawab aplikasi. Layer Transport pada
model DOD kira-kira sesuai dengan Layer Transport pada model OSI.
4. Layer Internet
Protocol-protocol Internet
meng-encapsulate paket-paket menjadi datagram Internet dan mengoperasikan semua
algoritma routing yang diperlukan. Fungsi-fungsi routing yang dikerjakan Layer
Internet memang dibutuhkan untuk memungkinkan host meng-interoperate dengan
jaringan-jaringan lain. Layer Internet kira-kira sesuai dengan Layer Network
pada model OSI. Lima protocol yang diimplemen-tasikan pada layer ini:
·
Address
Resolution Protocol (ARP), yang menentukan alamat hardware pada host.
·
Reverse Address
Resolution Protocol (RARP), yang menyediakan resolusi alamat kebalikan pada
host yang menerima. (Walaupun Microsoft tidak mengimplementasikan protocol
RARP, namun bisa ditemukan sistem-sistem milik vendor lain dan dicantumkan juga
di sini demi kelengkapan).
·
Internet
Control Message Protocol (ICMP), yang mengirimkan pesan-pesan kesalahan ke IP
ketika terjadi problem.
·
Internet Group
Management Protocol (IGMP), yang menginformasikan router tentang ketersediaan
anggota-anggota pada grup multicast.
·
Internet
Protocol (IP), yang mengalamatkan dan meroute paket-paket.
5. Layer Interface Network
Model yang paling mendasar adalah
Layer Interface Network. Masing-masing tipe local area network (LAN), tipe
metropolitan area network (MAN), tipe WAN, dan tipe dial-up, misalnya Ethernet,
Token Ring, Fiber Distributed Data Interface (FDDI), dan ARCnet, mempunyai
persyaratan yang berbeda untuk pengkabelan, pembuatan sinyal, dan penyandian
data. Layer Interface Network menetapkan persyaratan yang ekuivalen dengan
Layer Data Link dan Layer Physical pada model OSI. Layer Interface Network
bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima frame, yang merupakan
paket-paket informasi yang ditransmisikan pada suatu jaringan sebagai suatu
unit tunggal. Layer Interface Network meletakkan frame pada jaringan dan
mengeluarkan frame dari jaringan.
8.
Jenis-jenis protocol
A. Application Layer
1. Domain Name System (DNS)
Pengertian DNS sendiri
adalah sistem yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
dalam jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti
web browser atau e-mail. DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP
address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat diaplikasikan ke private
network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1.
Mudah, karena
pengguna tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer.
Pengguna cukup mengingat host name (nama Komputer) saja. Contoh, situs yang
sedang Anda akses ini cukup mudah diakses di alamat “dosenit.com” ketimbang di
alamat “104.24.125.226”
2.
Konsisten,
karena hostname tidak akan berubah meskipun alamat IP sebuah komputer berubah
3.
Simpel, karena
pengguna hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari nama komputer di
Internet ataupun di Intranet.
2. POP3 (Post Office Protocol
version 3)
POP3 yaitu
protokol yang digunakan untuk mengambil e-mail dari e-mail server. Protokol
POP3 dibuat karena desain dari sistem electronic mail (e-mail) yang
mengharuskan adanya e-mail server yang menampung e-mail untuk sementara sampai
e-mail tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
3. IMAP (Internet Message Access
Protocol)
IMAP adalah
protokol standar untuk mengakses e-mail dari server. Fungsinya mirip dengan
POP, namun IMAP menawarkan kelebihan untuk memilih pesan e-mail yang akan
diambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan
menghapus pesan e-mail yang ada. Kemampuan ini lebih baik daripada POP yang
hanya memperbolehkan penggunanya untuk mengambil semua pesan yang ada tanpa
terkecuali.
4. HTTP (Hypertext Transfer
Protocol)
HTTP adalah
suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan
bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP
juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga
web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP
ini.
Contoh
penerapannya adalah seperti berikut: ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau
URL pada browser, maka browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.
Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai
dengan perintah yang diminta oleh browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan
kembali ke browser untuk ditampilkan kepada kita.
B. Transport Layer
1. TCP (Transmission Control Protocol)
TCP adalah protokol dalam transport layer jaringan komputer yang paling umum digunakan pada jaringan internet, karena kelebihan
TCP yaitu adanya koreksi kesalahan. Dengan menggunakan protokol TCP, maka
proses pengiriman akan terjamin. Hal ini disebabkan oleh adanya bagian untuk
sebuah metode yang disebut flow control. Flow control akan menentukan kapan
data harus dikirim kembali, dan kapan menghentikan aliran data paket
sebelumnya, sampai data tersebut berhasil dikirim. Hal ini terjadi karena jika
paket data berhasil dikirim, bisa terjadi “abrakan data. Ketika tabrakan
terjadi, maka klien akan meminta kembali paket dari server sampai seluruh paket
berhasil dikirim dan identik dengan data aslinya.
2. UDP (User Datagram Protokol)
UDP adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP Protocol Suites yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Berikut ini beberapa fitur yang dimiliki oleh UDP:
·
Connectionless
(tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus melakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang ingin bertukar informasi.
·
Unreliable
(tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan “acknowledgment”. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama
transmisi.
·
UDP menyediakan
mekanisme untuk mengirim pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses
tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header
dalam datagram UDP berisi field Source Process Identification dan Destination
Process Identification.
·
UDP memiliki
fitur penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
3. Internet Control Message Protocol (ICMP)
Dalam lapisan Transport, ICMP berbeda dengan TCP dan UDP. ICMP tidak bisa
digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna, kecuali pada
aplikasi Ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply)
untuk menentukan apakah host tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang
terkirim dibalas oleh host tujuan.
C. Internet / Network Layer
1. IP (Internet Protocol)
IP adalah protokol dalam network layer jaringan komputer yang terdiri atas suatu alamat dari sebuah user yang berfungsi
sebagai pengirim paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu, Internet
Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua
aplikasi dalam jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar
dapat berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada internet layer yang
bersifat:
·
Connectionless,
yaitu setiap paket data yang dikirim suatu saat akan melalui rute yang telah
ditentukan dengan sendirinya. Paket datagram akan melalui rute yang ditentukan
oleh setiap router. Hal ini memungkinkan seluruh datagram tiba di tempat tujuan
meskipun dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
·
Unreliable
(ketidakhandalan), protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan. tapi hanya akan melakukan usaha sebaik mungkin agar
paket yang dikirim sampai ke tujuan (best effort delivery).
D. Network Layer
1. Point-to-Point Protocol (PPP)
PPP adalah
sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada Wide Area
Network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada
lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai jawaban atas
masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol
(SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada kliennya. Protokol
ini dapat bekerja lebih cepat, terdapat fitur koreksi kesalahan, dan adanya
sesi negosiasi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain
itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol jaringan lainnya secara
simultan.
2. Serial Line Internet Protocol
(SLIP)
SLIP adalah
sebuah protokol yang memungkinkan pemindahan data IP melalui saluran telepon.
Sistem ini memerlukan satu komputer server sebagai penampungnya. Protokol ini
sekarang sudah tergantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan proses
lebih tinggi.
SEKIAN DARI
BLOG SAYA SEMOGA BERMANFAAT
😎😎
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
- November 2018 (1)
- September 2018 (4)
- Agustus 2018 (1)
- Juli 2018 (2)
0 komentar:
Posting Komentar