About Me

Cari Blog Ini

TUGAS OSI LAYER


Soal !

1.       Jelaskan latar belakang diharuskan adanya standar konunikasi !
2.       Tuliskan standar-standar komunikasi yang anda ketahui dan jelaskan !
3.       Jelaskan perbedaan model OSI dan TCP !
4.       Tuliskan cara kerja OSI layer !
5.       Berikan penjelasan secara singkat ke-7 layer OSI serta fungsi setiap layer !
6.       Tuliskan keuntungan dan kerugian penggunaan model OSI !
7.       Jelaskan bagaimana kedudukan protocol-protocol pada TCP !
8.       Tuliskan jenis-jenis protocol  dalam TCP !



Jawab !

1.       Latar Belakang
*Jaringan telekomunikasi dirancang untuk melayani beragam pengguna yang menggunakan berbagai macam perangkat yang berasal dari vendor yang berbeda
*Untuk merencanakan dan membangun suatu jaringan secara efektif, diperlukan suatu standard yang menjamin interoperability, compatibility, dan kinerja yang dipersyaratkan secara ekonomis.
2.       1.International Standards Organization (ISO) open system interconnetion yang merupakan himpunan protokol yang memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari underlying archeticture yang berbeda pula.
2.  International Telecommunications Union (ITU) Merupakan tempat berkumpulnya para regulator telekomunikasi dan operator telekomunikasi (termasuk Telkom, Telkomsel  & Indosat) yang secara tradisional akan memilih jalur formal, resmi dan sangat top down.
3.Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Merupakan organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi.
4.Electronic Industries Association (EIA) Merupakan organisasi perusahaan elektronik nasional Amerika Serikat dan anggota asosiasi dagang ANSI. Komite TR30 bertanggung jawab untuk pengembangan dan perawatan standar industri untuk antarmuka antara peralatan pemrosesan data dan komunikasi data.

3.
       
OSI
TCP/IP
1.
OSI layer memiliki 7 buah layer
TCP/IP hanya memilki 4 buah layer
2.
3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session
direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/
IP, yaitu layer application
3.
Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
4.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”
OSI Layer adalah “Protocol Independen”
















4.       cara kerja yang dimaksud Proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan melalui OSI layer
               

                                   Pengertian OSI layer
Pertama data dibuat oleh host A. Kemudian data tersebut turun dari application layer sampai ke physical layer (terjadi enkapsulasi sempurna)

2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit

3. Data masuk ke hub (dalam bentuk bit dan tidak mengalami proses apa apa karena hub bekerja pada physical layer)

4. Data keluar dari hub, masuk ke switch

5. Setelah data keluar dari switch, masuk ke router

6. pada akhirnya data sampai pada host B. data dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai 7. dalam proses ini data yang dibungkus oleh header header layer osi mulai dilepas satu persatu


5.       Fungsi 7 OSI Layer

                       

Lapisan ke-7 Application Layer

Application layer memiliki fungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, jadi fungsinya lebih kepada mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan serta membuat message problemnya. Protokol yang berada pada lapisan ini yakni HTTP, FTP, SMTP serta NFS.

Lapisan ke-6 Presentation Layer

Presentation layer berguna untuk mentranslasi data yang akan ditransmisikan aplikasi ke dalam format yang sesuai dengan transmisi data jaringan. Protokol yang ada pada lapisan ini yakni software redirektor, workstation, network shell, serta remote desktop protocol.

Lapisan ke-5 Session Layer

Session Layer memiliki fungsi mendefinisikan sebuah koneksi terbuat, dijaga atau dihapuskan. Pada layer ini terjadi resolusi nama.

Lapisan ke-4 Transport Layer

Transport layer memiliki fungsi memecah data menjadi sebuah paket data dan memberikan penomoran secara urut sehingga dapat dengan mudah tersusun di tempat tujuan pada waktu diterima. Pada lapisan layer ini terjadi notifikasi bahwa paket telah sukses diterima, dan jika ada paket data yang hilang ditengah jalan, maka secara otomatis akan ditransmisikan ulang.

Lapisan ke-3 Network Layer

Network layer memiliki fungsi untuk mendefinisikan alamat IP, lalu membuat header tiap paket data, dan melakukan routing dengan internetworking menggunakan router dan switch layer 3.

Lapisan ke-2 Data-link Layer

Data-link layer memiliki fungsi mengelompokkan bit-bit data menjadi sebuat frame. Di dalam lapisan ini juga terjadi aktifitas mengkoreksi kesalahan, flow control, pengalamatan hardware, dan menentukan jalannya perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 berjalan. 

Lapisan ke-1 Physical Layer

Physical layer ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Hal lain yang terjadi pada layer 1 yakni mendefinisikan network interface card (NIC) agar bisa berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Dari ulasan informasi tentang pengertian OSI layer dan fungsi OSI layer di atas, anda bisa menambah wawasan mengenai seberapa pentingnya pengidentifikasian antar vendor yang berbeda supaya bisa terkoneksi antar vendor satu dengan yang lainnya.



6.       Menggunakan model OSI dalam diskusi konseps jaringan mempunyai beberapa keuntungan:

1. Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesame professional jaringan

2. Membagi tugas-2 jaringan ke dalam layer-2 logis demi kemudahan dalam pemahaman

3. Memberikan keleluasaan fitur-2 khusus pada level-2 yang berbeda

4. Memudahkan dalam troubleshooting

5. Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti

6. Memberikan modularity dalam fitur-2 jaringan (developer dapat mengubah fitur-2 tanpa mengubah dengan cara pendekatan keseluruhan), jadi bisa main comot antar modul gitu loh.


Akan tetapi anda perlu mengetahui beberapa batasan:

1. Layer-2 OSI adalah teoritis dan tidak melakukan fungsi-2 yang sesungguhnya

2. Dalam implementasi industry jarang sekali mempunyai hubungan layer ke-layer

3. Protocol-2 yang berbeda dalam stack melakukan fungsi-2 yang berbeda yang membantu menerima dan mengirim data pesan secara keseluruhan

4. Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer)


7.       Kedudukan-kedudukan protocol-protocol


Layer Application
Layer Application terletak di atas pada model TCP/IP konsep empat layer dan merupakan tempat program software memperoleh akses ke jaringan. Layer ini kira-kira sesuai dengan layer Session, layer Presentation, dan layer Application pada model OSI. Beberapa layanan dan utiliti TCP/IP beroperasi pada Layer Application. Layanan dan utiliti tersebut meliputi:
·         HyperText Transfer Protocol (HTTP). HTTP adalah protocol yang dipakai untuk mayoritas komunikasi World Wide Web. Windows 2003 menghadirkan Internet Explorer sebagai client HTTP dan Internet Information Services (IIS) sebagai server HTTP.
·         File Transfer Protocol (FTP). FTP adalah suatu layanan Internet yang mentransfer file-file dari satu komputer ke komputer lain. Internet Explorer dan FTP utiliti yang termasuk command-line bertindak sebagai client FTP. IIS menyediakan server FTP.
·         Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). SMTP merupakan suatu protocol yang dipakai server mail untuk mentransfer e-mail. IIS dapat mengirimkan pesan-pesan dengan memakai protocol SMTP.
·         Telnet. Telnet adalah suatu protocol yang menyamai terminal yang dapat dipakai untuk me-logon ke host jaringan yang jauh. Telnet menawarkan para pemakai suatu kapabilitas dalam mengoperasikan program-program secara jauh dan memudahkan administrasi yang jauh. Telnet secara praktis memang disediakan untuk semua sistem operasi dan mengurangi integrasi dalam lingkungan jaringan yang heterogen. Windows 2003 memberikan baik server maupun client Telnet.
·         Domain Name System (DNS). DNS merupakan seperangkat protocol dan layanan pada suatu jaringan TCP/IP yang membolehkan para pemakai jaringan untuk mempergunakan nama-nama hierarki yang sudah dikenal ketika meletakkan host ketimbang harus mengingat dan memakai alamat IP-nya. DNS sangat banyak dipakai di Internet dan pada kebanyakan perusahaan pribadi dewasa ini. Saat Anda memakai Web browser, aplikasi Telnet, utiliti FTP, atau utiliti TCP/IP mirip lainnya di Internet, maka Anda mungkin sedang memakai sebuah server DNS. Windows 2003 menyediakan juga server DNS.
·         Simple Network Management Protocol (SNMP).  SNMP memungkinkan Anda untuk mengelola node jaringan seperti server, workstation, router, bridge, dan hub dari host sentral. SNMP dapat dipakai untuk mengonfigurasi device yang jauh, memantau unjuk kerja jaringan, mendeteksi kesalahan jaringan atau akses yang tidak cocok, dan mengaudit pemakaian jaringan.

2. Network Application API
TCP/IP Microsoft menyediakan dua interface bagi aplikasi-aplikasi jaringan untuk memakai layanan-layanan stack protocol TCP/IP:
·         WinSock. Implementasi Windows 2003 sangat banyak memakai Socket API (application programming interface).  Socket API adalah mekanisme standar untuk mengakses layanan-layanan datagram dan session pada TCP/IP.
·         NetBIOS.  Suatu API standar yang dipakai sebagai suatu mekanisme inter-process communication (IPC) di lingkungan Windows. Meskipun NetBIOS dapat dipakai untuk menyediakan koneksi standar ke protocol-protocol yang mendukung layanan-layanan penyampaian pesan dan penamaan NetBIOS, misalnya TCP/IP dan NetBEUI, namun NetBIOS disertakan di dalam Windows 2003 terutama sekali untuk mendukung aplikasi-aplikasi peninggalan.
3. Layer Transport
Protocol-protocol transport menghadirkan sesi komunikasi di antara komputer-komputer dan menentukan tipe layanan transport entah berorientasi koneksi (TCP) ataupun berorientasi datagram yang tanpa koneksi (UDP). TCP menyajikan komunikasi berorientasi koneksi yang dapat diandalkan untuk aplikasi-aplikasi yang secara khusus mentransfer sejumlah besar data pada suatu waktu. TCP juga dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan pengakuan bagi data yang diterima. Namun demikian, UDP menyediakan komunikasi tanpa koneksi dan tidak menjamin mampu mengirimkan paket.
Aplikasi-aplikasi yang memakai UDP secara khusus mentransfer sejumlah kecil data pada suatu waktu. Pengiriman data yang dapat diandalkan merupakan tanggung jawab aplikasi. Layer Transport pada model DOD kira-kira sesuai dengan Layer Transport pada model OSI.
4. Layer Internet
Protocol-protocol Internet meng-encapsulate paket-paket menjadi datagram Internet dan mengoperasikan semua algoritma routing yang diperlukan. Fungsi-fungsi routing yang dikerjakan Layer Internet memang dibutuhkan untuk memungkinkan host meng-interoperate dengan jaringan-jaringan lain. Layer Internet kira-kira sesuai dengan Layer Network pada model OSI. Lima protocol yang diimplemen-tasikan pada layer ini:
·         Address Resolution Protocol (ARP), yang menentukan alamat hardware pada host.
·         Reverse Address Resolution Protocol (RARP), yang menyediakan resolusi alamat kebalikan pada host yang menerima. (Walaupun Microsoft tidak mengimplementasikan protocol RARP, namun bisa ditemukan sistem-sistem milik vendor lain dan dicantumkan juga di sini demi kelengkapan).
·         Internet Control Message Protocol (ICMP), yang mengirimkan pesan-pesan kesalahan ke IP ketika terjadi problem.
·         Internet Group Management Protocol (IGMP), yang menginformasikan router tentang ketersediaan anggota-anggota pada grup multicast.
·         Internet Protocol (IP), yang mengalamatkan dan meroute paket-paket.
5. Layer Interface Network
Model yang paling mendasar adalah Layer Interface Network. Masing-masing tipe local area network (LAN), tipe metropolitan area network (MAN), tipe WAN, dan tipe dial-up, misalnya Ethernet, Token Ring, Fiber Distributed Data Interface (FDDI), dan ARCnet, mempunyai persyaratan yang berbeda untuk pengkabelan, pembuatan sinyal, dan penyandian data. Layer Interface Network menetapkan persyaratan yang ekuivalen dengan Layer Data Link dan Layer Physical pada model OSI. Layer Interface Network bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima frame, yang merupakan paket-paket informasi yang ditransmisikan pada suatu jaringan sebagai suatu unit tunggal. Layer Interface Network meletakkan frame pada jaringan dan mengeluarkan frame dari jaringan.

8.       Jenis-jenis protocol

A. Application Layer

1. Domain Name System (DNS)
Pengertian DNS sendiri adalah sistem yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di dalam jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail. DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat diaplikasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1.       Mudah, karena pengguna tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer. Pengguna cukup mengingat host name (nama Komputer) saja. Contoh, situs yang sedang Anda akses ini cukup mudah diakses di alamat “dosenit.com” ketimbang di alamat “104.24.125.226”
2.       Konsisten, karena hostname tidak akan berubah meskipun alamat IP sebuah komputer berubah
3.       Simpel, karena pengguna hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari nama komputer di Internet ataupun di Intranet.
2. POP3 (Post Office Protocol version 3)
POP3 yaitu protokol yang digunakan untuk mengambil e-mail dari e-mail server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem electronic mail (e-mail) yang mengharuskan adanya e-mail server yang menampung e-mail untuk sementara sampai e-mail tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
3. IMAP (Internet Message Access Protocol)
IMAP adalah protokol standar untuk mengakses e-mail dari server. Fungsinya mirip dengan POP, namun IMAP menawarkan kelebihan untuk memilih pesan e-mail yang akan diambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada. Kemampuan ini lebih baik daripada POP yang hanya memperbolehkan penggunanya untuk mengambil semua pesan yang ada tanpa terkecuali.
4. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP adalah suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contoh penerapannya adalah seperti berikut: ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada browser, maka browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke browser untuk ditampilkan kepada kita.
B. Transport Layer
1. TCP (Transmission Control Protocol)
TCP adalah protokol dalam transport layer jaringan komputer yang paling umum digunakan pada jaringan internet, karena kelebihan TCP yaitu adanya koreksi kesalahan. Dengan menggunakan protokol TCP, maka proses pengiriman akan terjamin. Hal ini disebabkan oleh adanya bagian untuk sebuah metode yang disebut flow control. Flow control akan menentukan kapan data harus dikirim kembali, dan kapan menghentikan aliran data paket sebelumnya, sampai data tersebut berhasil dikirim. Hal ini terjadi karena jika paket data berhasil dikirim, bisa terjadi “abrakan data. Ketika tabrakan terjadi, maka klien akan meminta kembali paket dari server sampai seluruh paket berhasil dikirim dan identik dengan data aslinya.
2. UDP (User Datagram Protokol)
UDP adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP Protocol Suites yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Berikut ini beberapa fitur yang dimiliki oleh UDP:
·         Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus melakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang ingin bertukar informasi.
·         Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan “acknowledgment”. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
·         UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header dalam datagram UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
·         UDP memiliki fitur penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
3. Internet Control Message Protocol (ICMP)
Dalam lapisan Transport, ICMP berbeda dengan TCP dan UDP. ICMP tidak bisa digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna, kecuali pada aplikasi Ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah host tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang terkirim dibalas oleh host tujuan.
C. Internet  / Network Layer
1. IP (Internet Protocol)
IP adalah protokol dalam network layer jaringan komputer yang terdiri atas suatu alamat dari sebuah user yang berfungsi sebagai pengirim paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu, Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi dalam jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada internet layer yang bersifat:
·         Connectionless, yaitu setiap paket data yang dikirim suatu saat akan melalui rute yang telah ditentukan dengan sendirinya. Paket datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router. Hal ini memungkinkan seluruh datagram tiba di tempat tujuan meskipun dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
·         Unreliable (ketidakhandalan), protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. tapi hanya akan melakukan usaha sebaik mungkin agar paket yang dikirim sampai ke tujuan (best effort delivery).

D. Network Layer
1. Point-to-Point Protocol (PPP)
PPP adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada Wide Area Network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai jawaban atas masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada kliennya. Protokol ini dapat bekerja lebih cepat, terdapat fitur koreksi kesalahan, dan adanya sesi negosiasi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol jaringan lainnya secara simultan.
2. Serial Line Internet Protocol (SLIP)
SLIP adalah sebuah protokol yang memungkinkan pemindahan data IP melalui saluran telepon. Sistem ini memerlukan satu komputer server sebagai penampungnya. Protokol ini sekarang sudah tergantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan proses lebih tinggi.

SEKIAN DARI BLOG SAYA SEMOGA BERMANFAAT
😎😎

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive